
Dalam waktu 4 hari (24-27/10/23), omset penjualan peserta didik kelas XII pemasaran mencapai lebih dari Rp. 263 juta. Kegiatan ini merupakan projek Pra LSP pada Kompetensi Keahlian Pemasaran.
Projek pra LSP merupakan salah satu prasyarat bagi kelas XII untuk mengikuti ujian LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Projek ini pula menjadi moment bagi peserta didik untuk menguji dirinya sendiri. Sejauh mana mereka menyerap pengetahuan, keterampilan dan karakter yang telah mereka pelajari selama masa pendidikan.
Projek dilaksanakan di berbagai tempat sesuai okupasi masing-masing.
Tahun ini kompetensi keahlian Pemasaran mengirim peserta didiknya ke Central Perabot, 9 Alfamart di Kota Kupang, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, dan Karisma Home and Kitchen.
Yang membanggakan, peserta didik berjumlah 16 orang yang berprojek di Central Perabot menaikan omset penjualan sampai 173 Juta lebih. Dengan peraih tertinggi, Jastin Daris sejumlah 27.7 juta. Sementara itu tempat ke dua ada Via Masang dengan jumlah omset penjualan sebanyak 24 juta lebih. Penjualan dilakukan secara online dan offline.
Musawir Mumammad, manager Central Perabot mengaku sangat peduli terhadap pembentukan mental dan motivasi peserta didik.
"Mental yang baik dan motivasi yang benar dalam diri peserta didik akan membuat mereka berlatih/bekerja dengan baik. Hari pertama, setelah mereka (peserta didik) diantar oleh guru pembimbing, saya memberikan materi tentang teknik pengambilan gambar, design/edit gambar pada aplikasi Canva, melayani pelanggan, hingga mengantar ke kasir. Memang setelah sinkronisasi kurikulum beberapa waktu lalu, saya mempelajarinya dengan baik sehingga kami bekali para peserta didik sesuai dengan kebutuhan mereka dan kebutuhan dunia industri." Ujarnya.
Berkat sinkronisasi kurikulum, SMKN 1 Kupang dan Central Perabot telah bersama-sama berkomitmen untuk menciptakan calon tenaga kerja yang berkompeten dan pastinya dapat diterima di semua tempat kerja.
Hal ini menjawab harapan Kepala SMKN N 1 Kupang Mixon R.N. Abineno yang kemudian diamini oleh waka kurikulum SMKN 1 Kupang bahwa Sinkronisasi Kurikulum merupakan usaha lembaga SMKN 1 Kupang untuk menjamin masa depan peserta didik agar tidak menganggur tapi dapat melanjutkan pendidikan atau dapat bekerja setelah menamatkan pendidikan di lembaga ini. Hal ini disampaikan dalam wawancara setelah sinkronisasi kurikulum beberapa waktu lalu.
Muhammad memuji peserta didik kelas XII Pemasaran yang memiliki semangat yang luar biasa.
"Setelah memberikan materi dan praktik di hari pertama, esoknya anak-anak langsung "agresif" menjalankan tugasnya. Bahkan setelah jam kerja, jam 13.00 disuruh pulang pun ada anak yang meminta ijin untuk melayani pelanggan. Mereka juga sangat pandai bergaul. Dengan mentornya di toko, mereka bergaul dengan sangat baik. Jadi mereka tidak kesulitan mempromosikan dan menjual produk-produk kami secara online maupun offline. Dari anak-anak ini saya melihat bahwa banyak karyawan kami yang ikut termotivasi untuk lebih bersemangat." Jelasnya.
Sementara itu Ibu Adriana Ndun, S. E. Berharap, kerja sama yang telah terjalian baik, terus dipertahankan agar peserta didik dapat terus belajar dan berkembang dengan baik. Beliau berharap pada PKL nanti banyak anak dapat ditempatka di Central Perabot dan 2 cabang lainnya.
Dalam wawancara terpisah, Jastin Daris menyatakan, "Kunci kesuksesan dalam penjualan adalah keterampilan berkomukasi. Oleh karena itu kepada adik-adik dan teman-teman saya di Kompetensi Keahlian Pemasaran, harus kembangkan kemampuan berkomunikasi dan berani."
Total omzet yang di peroleh peserta didik saat melaksanakan Projek dapat dirincikan sebagai berikut: Central Perabot Rp 173.236.000, Kharisma Home and Kitchen Rp 25.628.150, PT RamayanaLestari Sentosa Tbk Rp.14.311.686 dan total perolehan omset penjualan peserta didik pada 10 ALFAMART di Kota Kupang sebesar Rp 50.789.940.
Tag : Pemasaran